Rabu, 26 Oktober 2011

Pemusik Jazz

Saya
menulis ini di dalam kamar dengan diiringi musik jazz dari CnJ [99.9
FM]. Dari tadi saya bingung mau menulis tentang apa, tapi berkat musik
yang saya dengar saat ini saya jadi tertarik untuk menulis tentang
musik jazz.

Tahukah Anda dari mana kata jazz berasal?
Para ahli menduga istilah jazz berasal dari kata jaser
yang berarti ‘ngerumpi’.
Pada
awalnya, jazz dilantunkan di daerah pedalaman perkebunan Amerika oleh
orang-orang Hitam-Amerika yang terjajah. Musik ini pernah direndahkan
dan dianggap primitif, namun lambat-laun jazz berhasil membaur dengan
musik rakyat para buruh di kota pantai timur Amerika dan musik para
petani di bagian barat Amerika. Pembauran tersebut telah menciptakan
musik jazz seperti yang kita kenal saat ini.
Tahun
1917 dianggap sebagai hari jadi jazz, di mana pada tahun itulah istilah
jazz mulai dipakai secara umum. Jauh sebelumnya masyarakat Amerika
telah mengenal musik blues dan ragtime yang kemudian diyakini sebagai benih munculnya jazz.
Swing,
Sinkopasi, Blue Note dan Improvisasi merupakan unsur-unsur yang
terkandung dalam musik jazz. Swing yang dimaksud di sini yakni suatu
pesona yang mampu membawa pendengarnya untuk benar-benar merasakan
‘roh’ dari jazz itu sendiri. Maksudnya, jika seorang pemain jazz telah
memenuhi unsur ini maka ia dapat memberikan efek jazzy dalam permainannya. Hal ini berkaitan dengan aspek psikologikal musik.
Sinkopasi
yang ada dalam jazz membedakan musik ini dengan musik lainnya. Meskipun
ada beberapa musik lain yang juga memiliki sinkopasi, namun yang ada
dalam jazz sungguh berbeda. Sinkop dalam jazz sangat alami, tidak
artifisial dan berkaitan erat dengan swing yang telah dibahas
sebelumnya.
Unsur
lainnya yakni improvisasi. Setiap musik tentu mengenal improvisasi,
akan tetapi dalam jazz hal ini benar-benar jauh berbeda dengan yang ada
pada umumnya. Para pemain jazz berimprovisasi secara einmalig,
sesaat, spontan. Hal ini menyebabkan dirinya tidak mungkin untuk
mengulang moment berimprovenya. Dalam berimprove inilah para pemain
jazz mengandalkan bakat dan sense of swing yang dimilikinya. Improvisasi dalam jazz bukanlah improvisasi hasil dari berlatih.
Unsur yang terakhir yakni blue note. Konsep blue note berasal dari musik tribal Afrika yang berbaur dengan budaya Afro-Amerika. Dalam blue note,
nada ke-3, ke-7 sering juga ke-5 dari skala nada Barat [mayor, seperti
yang kita kenal] diturunkan kurang-lebih setengah nada. Ini menyebabkan
blue note kedengaran seperti skala nada minor lebih tepatnya miring yang salah urus tapi enak didengar.
Unsur-unsur tadi sangat penting dalam jazz, tanpa keempat unsur tersebut, jazz bukan lagi jazz namanya. Hidup jazz!!

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management